Rabu, 08 Desember 2010

PROFILE BAMBANG PAMUNGKAS


Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 10 Juni 1980; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Indonesia Super League dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.
Meskipun tidak terlalu tinggi (168 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.
Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir 2-2.
Karier profesional
Bambang menjaringkan 2 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.
Setahun kemudian, Bambang menjadi pencetak gol terbanyak dengan 8 gol sekaligus membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger 2002.
Hingga penampilan terakhirnya untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka pada September 2004, Bambang telah menjaringkan 18 gol dalam 35 penampilan. Namun masalah kecederaan serta prestasi yang menurun (kali terakhir Bambang menjaringkan gol untuk Indonesia adalah pada 12 Februari 2004) menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia 2004. Saat rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Hingga Juli 2005, ia adalah pencetak gol terbanyak untuk timnya dengan 22 gol.
Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia. Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.
Perjalanan karier

PROFILE IRFAN HAARYS BACHDIM


Nama lengkap : Irfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir : 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tempat lahir : Amsterdam, Belanda
Tinggi : 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain : Gelandang, Striker
Informasi klub:
Klub saat ini : Persema Malang Nomor : 10
Klub junior
1999-2001 : Ajax Amsterdam
2002 : SV Argon
2003-2007 : FC Utrecht
Klub senior
Tahun Klub Tampil (Gol)
2008-2009 FC Utrecht 1 (0)
2009 HFC Haarlem 0 (0)
2010 Persema Malang 6 (3)
Tim nasional 2010- Flag of Indonesia.svg Indonesia 3 (1)
Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 23 November 2010.
Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 1 Desember 2010.
Irfan Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988; umur 22 tahun) merupakan pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda, ia adalah pemain hasil naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI bersama dengan Christian Gonzalez agar dapat memperkuat timnas Indonesia. Saat ini ia memperkuat Persema Malang di Liga Super Indonesia. Ia direkrut Pelatih Persema Timo Scheunemann bersama Kim Jefri Kurniawan. Pelatih Persema Malang itu tertarik ketika Irfan dan pemain muda berbakat Indonesia lainnya bermain di laga amal untuk tokoh sepakbola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games 2006 – Qatar. Sayang, dia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera. Pada Bulan Juli 2009 dia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.
Dalam bermain ia bisa menempati berbagai posisi, ia dapat menempati posisi striker, gelandang maupun sayap. Irfan mengikuti jejak ayahnya, Noval Bachdim yang sebagai pemain Persema Malang di era 80-an. Keluarga besar dari ayahnya kini masih tinggal di Lawang, Kabupaten Malang. Irfan saat ini tergabung dalam timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010.
Penampilan pertamanya bersama Timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.

Minggu, 05 Desember 2010

Tugas ke 4


1. Jelaskan evolusi dari Computer Based Information System!
Computer Based Information System (CBIS)
A.  Pengertian CBIS
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut. Data Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Sistem Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut. Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,system informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Berbasis Komputer Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer Sub sistem dari CBIS adalah:
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar
2. Jelaskan manfaat serta kendala yang dapat diantisipasi dari E-Commerce
E-Commerce (electronic commerce) merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat seiring dengan kehadiran internet dalam kehidupan kita. Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
Business to business (B2B): Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
Business to consumer (B2C): Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
Consumer to consumer (C2C): Sifatnya lelang (auction)
Government: G2G, G2B, G2C :melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
MANFAAT DAN KENDALA E-COMMERCE
Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
  1. Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
  2. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
  3. Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.
  4. menekan biaya barang dan jasa,
  5. serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya
  6. memperpendek waktu produk cycle
  7. meningatkan Value Chain
  8. meningkatkan costumer loyality
  9. dan melebarkan jangkauwan.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut :
  • Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
  • Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
  • Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.
Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
  1. Selain membuahkan hasil, bisnis di internet juga banyak yang rontok, banyak sekali pelaku bisnis di internet yang gulung tikar karena tidak sanggup bersaing dan tidak memiliki inovasi dan kreatifitas.
  2. Banyaknya kriminalitas di internet, seperti card froud (pencurian akses kartu kredit). Hal ini membuat orang konsumen malas berbelanja online. Walaupun sebagian besar toko online menerima pembayaran melalui transfer antar bank.
3. Jelaskan model yang digunakan dalam Model Sistem Umum Perusahaan
Definisi Model : Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.
JENIS-JENIS MODEL :
Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

KEGUNAAN MODEL :

Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

MODEL SISTEM UMUM”
1.  Sistem Fisik :
merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
Arus material.
Material-material input diterima dari pemasok bahan baku dan komponen rakitan. Material
ini disimpan di tempat penyimpanan sampai dibutuhkan dalam proses transformasi.
Arus personil.
Input personil berasal dari lingkungan. Calon pegawai berasal dari masyarakat setempat dan mungkin dari serikat buruh pesaing. Input personil ini biasanya diproses oleh fungsi sumber daya manusia, kemudian ditugaskan ke berbagai bidang fungsional.
Arus mesin.
Mesin-mesin diperoleh dari pemasok, dan biasanya berada di perusahaan untuk jangka waktu lama (3 – 20 tahun atau lebih). Namun, akhirnya semua mesin dikembalikan kepada lingkungan dalam bentuk tukar tambah dengan model baru, atau sebagai rongsokan.
Arus uang.
Uang terutama diperoleh dari para pemilik, yang menyediakan modal investasi, dan dari para pelanggan perusahaan yang memberikan pendapatan penjualan. Sumber lainnya mencakup lembaga keuangan,
2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem Lingkaran Terbuka.
Adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian.
Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
b. Sistem Lingkaran Tertutup.
Adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme
pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya. Hal tersebut ditunjukka Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output
sistem. Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
4.Apa yang anda ketahui tentang konsep Management By Exception,jelaskan
Management by exception
Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan management by exception. Management by exception adalah suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima. Agar manajer dapat mempraktekan management by exception, harus ditetapkan standar dalam bentuk batas atas dan batas bawah kinerja yang dapat diterima.
Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu :
manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang berlangsung secara normal.
karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh.
perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu :
  1. beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
  2. suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
  3. perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
  4. manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat. Manajer harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum situasi menjadi tidak terkendali.
Management by exception merupakan kemampuan dasar yang disediakan CBIS. Dengan membiarkan CBIS memikul sebagian tanggung jawab memantau sistem fisik, waktu manajer dapat digunakan secara efektif.

Senin, 15 November 2010

CONTOH PROGRAM COBOL MENU SEGITIGA

IDENTIFICATION DIVISION.
       PROGRAM-ID. DEVIE-AFRIANIP.
       ENVIRONMENT DIVISION.
       DATA DIVISION.
       WORKING-STORAGE SECTION.
       01 ISIMENU.
           02 JARI PIC 99V99.
           02 LLINGKARAN PIC 99999V99.
           02 ALAS PIC 99V99.
           02 TINGGI PIC 99V99.
           02 LSEGITIGA PIC 99V99.
           02 PANJANG PIC 99V99.
           02 LEBAR PIC 99V99.
           02 LPERPANJANG PIC 99999V99.
       01 PILIH PIC 9.
       01 HASIL.
           02 OHASIL PIC ZZZZZ.99.

       SCREEN SECTION.
       01 HAPUS-LAYAR.
           02 BLANK SCREEN.

       01 LAYAR-MENU.
           02 LINE 3 COLUMN 20 VALUE 'MENU'.
           02 LINE 4 COLUMN 20 VALUE '1). MENGHITUNG LUAS LINGKARAN'.
           02 LINE 5 COLUMN 20 VALUE '2). MENGHITUNG LUAS SEGITIGA'.
           02 LINE 6 COLUMN 20 VALUE '3). MENGHITUNG LUAS P.PANJANG'.
           02 LINE 7 COLUMN 20 VALUE '4). SELESAI/KELUAR'.
           02 LINE 10 COLUMN 20 VALUE 'PILIH = '.

       01 BDATA.
           02 LINE 3 COLUMN 20 VALUE 'PERHITUNGAN '.
           02 LINE 4 COLUMN 20 VALUE 'MATEMATIKA'.
           02 LINE 5 COLUMN 20 VALUE 'KELAS : 2DB22'.


       PROCEDURE DIVISION.
       MENU.
           DISPLAY HAPUS-LAYAR.
           DISPLAY LAYAR-MENU.
           ACCEPT PILIH.
           DISPLAY HAPUS-LAYAR.

       SELEKSI.
           IF PILIH = 1 GO TO LINGKARAN.
           IF PILIH = 2 GO TO SEGITIGA.
           IF PILIH = 3 GO TO PERPANJANG.
           IF PILIH = 4 GO TO SELESAI.

       SEGITIGA.
           DISPLAY HAPUS-LAYAR.
           DISPLAY BDATA.
           DISPLAY (8, 10)'===MENGHITUNG LUAS SGITIGA==='.
           DISPLAY (9, 13) 'ALAS ='.
           ACCEPT ALAS.
           DISPLAY (10, 13) 'TINGGI ='.
           ACCEPT TINGGI.
           COMPUTE LSEGITIGA = ALAS * TINGGI / 2.
           MOVE LSEGITIGA TO OHASIL.
           DISPLAY (12, 14) 'LUAS SEGITIGA = '
           DISPLAY (12, 30) OHASIL.
           DISPLAY (20, 12) ' '.
           STOP 'TEKAN ENTER UNTUK MELANJUTKAN'.
           GO TO MENU.

       LINGKARAN.
           DISPLAY HAPUS-LAYAR.
           DISPLAY BDATA.
           DISPLAY (8, 10)'===MENGHITUNG LUAS LINGKARAN==='.
           DISPLAY (9, 13) 'JARI-JARI : '.
           ACCEPT JARI.
           COMPUTE LLINGKARAN = 3.14 * JARI * JARI.
           MOVE LLINGKARAN TO OHASIL.
           DISPLAY (13, 15) 'LUAS LINGKARAN = '.
           DISPLAY (13, 30) OHASIL.
           DISPLAY (20, 12) ' '.
           STOP 'TEKAN ENTER UNTUK MELANJUTKAN'.
           GO TO MENU.

       PERPANJANG.
           DISPLAY HAPUS-LAYAR.
           DISPLAY BDATA.
           DISPLAY (8, 10)'===MENGHITUNG LUAS PERSEGI PANJANG==='.
           DISPLAY (9, 13) 'PANJANG :'.
           ACCEPT PANJANG.
           DISPLAY (10, 13) 'LEBAR :'.
           ACCEPT LEBAR.
           COMPUTE LPERPANJANG = PANJANG * LEBAR.
           MOVE LPERPANJANG TO OHASIL.
           DISPLAY (13, 15) 'LUAS PERSEGI PANJANG = ',
           DISPLAY (13, 35) OHASIL.
           DISPLAY (20, 12) ' '.
           STOP 'TEKAN ENTER UNTUK MELANJUTKAN'.
           GO TO MENU.

       SELESAI.
           STOP RUN.

MEMBUAT MATRIKS DARI PASCAL = (+)(-)

uses crt;
type t = object
        m1, m2 : array [1..2,1..2] of integer;
        lok : array [1..4] of integer;
        procedure input;
        procedure tambah;
        procedure tampil;
            procedure kurang;
end;
var         m : t;
        i,j,k,pil : integer;

procedure t.input;
begin
    clrscr;
    writeln (' Input Matrik I');
    for i:= 1 to 2 do
    begin
        for j := 1 to 2 do
        begin
            write ('Elemen Matrik [',i,',',j,']:');
                      readln (m1[i,j]);
               end;
      end;
      gotoxy (35,1); writeln('input Matrik II');
      k:=2;
      for i:= 1 to 2 do
    begin
          for j := 1 to 2 do
             begin
                 gotoxy (35,k);
                inc (k);
                write ('elemen Matrik [',i,',',j,']: ');
                readln (m2[i,j]);
             end;
      end;
end;

procedure t.tampil;
begin
    writeln;
       writeln(' *Matrik I*');
       writeln (m1[1,1]:5,m1[1,2]:5);
       writeln (m1[2,1]:5,m1[2,2]:5);
       gotoxy(35,7);writeln('* Matrik II *');
       gotoxy (35,8);writeln (m2[1,1]:5,m2[1,2]:5);
       gotoxy (35,9);writeln (m2[1,1]:5,m2[2,2]:5);
       readln;
end;
procedure t.tambah;
begin
    gotoxy (18,1);writeln ('Hasil Penjumlahan Matrik');
       lok[1] := m1[1,1]+m2[1,1];
       lok[2] := m1[1,2]+m2[1,2];
       lok[3] := m1[2,1]+m2[2,1];
       lok[4] := m1[2,2]+m2[2,2];
       gotoxy (21,12);writeln (lok[1]:5,lok[2]:5);
       gotoxy (21,13);writeln(lok[3]:5,lok[4]:5);
       readln;
end;

procedure t.kurang;
begin
    gotoxy (4,9);writeln('Hasil Mtarik I - Matrik II ');
       lok [1] := m1[1,1]-m2[1,1];
       lok [2] := m1[1,2]-m2[1,2];
       lok [3] := m1[2,1]-m2[2,1];
       lok [4] := m1[2,2]-m2[2,2];
    gotoxy (9,11);writeln(lok[1]:1,lok[2]:5);
       gotoxy (9,12);writeln(lok[3]:5,lok[4]:5);
       gotoxy (40,9);writeln ('Hasil Matrik II - Matrik I');
       lok [1] := m2[1,1]-m1[1,1];
       lok [2] := m2[1,2]-m1[1,2];
       lok [3] := m2[2,1]-m1[2,1];
       lok [4] := m2[2,2]-m1[2,2];
       gotoxy (45,11);writeln (lok[1]:5,lok[2]:5);
       gotoxy (45,12);writeln(lok[3]:5,lok[4]:5);
       readln;
end;

begin
repeat
clrscr;
gotoxy (25,1);writeln('***** Menu Matrik *****');
gotoxy (25,2);writeln('1. Input Matrik');
gotoxy (25,3);writeln('2. Penjumlahan Matrik');
gotoxy (25,4);writeln('3. Pengurangan Matrik');
gotoxy (25,5);writeln('4. Keluar');
gotoxy (25,6);writeln('*************************');
gotoxy (27,7);write('Pilihan [1..4] :');readln (pil);
case pil of
begin
            m.input;
            m.tampil;
            end;
m.tambah;
 m.kurang;
end;
until (pil) = 4;
end.

begin
m.input;
m.tampil;
m.tambah;
end.